Tidak pernah terfikir oleh saya, bahwa ternyata menjadi lupa itu adalah salah satu kebaikan dari Tuhan. Apa jadinya ketika hati dan pikiran kita terpenuhi dan sesak oleh semua kenangan yang pernah kita miliki? Mungkin tidak akan pernah ada ungkapan "time heals". Karena tidak akan ada satupun luka yang tersembuhkan sebelum kita mampu melupakan. Dan terlupa adalah hadiah terbaik dari Tuhan untukmu. Tidak ada pil yang harus kau tenggak untuk membantumu lupa. Tidak ada kabel- kabel panjang yang terhubung pada mesin pembaca gelombang akal untuk mengejutkanmu dengan kenangan yang terenggut paksa.
Lupa adalah karunia.
Banyak orang menyebutnya dengan "move on". Tidak akan mampu kau beranjak dari tempat yang pernah membuatmu tertidur nyenyak, kalau bukan karena bingkisan 'lupa' yang membuatmu tersentak, kemudian kau bergegas pergi menghalau semua mimpi yang mengikuti. Kau bilang, sudah habis waktumu disini, pergi saja kau dan jangan kembali. Lalu semuanya memudar dan terhabisi.
Seperti hal nya aku yang kembali untuk membersihkan debu dari tempat terakhir aku pergi. Begitu banyak potongan potongan yang membingungkan. Seakan tidak pernah terjadi, semua begitu menegangkan. Ada beberapa cangkir teh juga yang belum terselesaikan. Teka teki ini terlalu berat untuk ku pecahkan. Kemudian tersadari, bahwa lupa juga salah satu dari cara Tuhan melindungiku dari luka yang berulang dalam hati. Aku pun berhenti mencari ingatan itu lagi.
Manusia hanya mampu melangkah kan kaki, tanpa henti mencari. sedang Tuhan adalah penentu arah angin yang selalu memberi lagi dan lagi. Kita hanya SELALU tidak pernah tahu cara berterimakasih.
July 27, 2015
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment
gelembung-gelembung sabun!