March 7, 2014

CRACK THE HARDEST SHELL

Selama saya hidup, saya tidak pernah membayangkan besarnya kekuatan sebuah attitude kepada orang lain. sebagai contoh kecil, ketika gesture kita menunjukkan bahwa kita tidak menerima orang yang sedang berusaha berbicara pada kita. mata jelalatan di ajak ngomong, arah tubuh ke arah kanan atau kiri, atau sesekali membuang pandangan ke arah lain. damn, that's rude. terlepas dari suka atau tidaknya kita terhadap orang yang sedang berbicara, atau suka dan tidaknya kita terhadap apa yang sedang dia bicarakan, mungkin sebaiknya gesture negatif seperti itu bisa kita hilangkan for the sake of someone's bright day. jangan salah, kejadian sekecil apapun bisa memberi cahaya pada hari seseorang, atau mampu juga merenggutnya menjadi gelap dan berawan. sama seperti menjadi pendengar yang baik. banyak orang menggampangkan menjadi a listener. its never easy. but its beyond important. When people talk, listen completely. Most people never listen. kalian setiap hari tidak wajib makan makanan yang sangat lezat kan? sesekali penting juga untuk menenggak obat pahit, atau mengunyah cabe rawit. terbukti mampu meledakkan besarnya ego di dalam otak yang terkena hawa pedas. sesekali itu penting pula untuk menjadi pendengar yang baik, mendengarkan apa saja yang kita sebenarnya tidak mengerti sama sekali, atau mendengarkan topik pembahasan yang kita tidak suka. sebagian besar orang tidak pernah tahu, bahwa di dengarkan adalah penghargaan tertinggi yang setiap manusia impikan. Too often we underestimate the power of a touch, a smile, a kind word, a listening ear, an honest compliment, or the smallest act of caring, all of which have the potential to turn a life around. seperti kata Mahatma Gandhi, jadikanlah diri kita sendiri sebuah perubahan yang kita harapkan. sort of. something like that lah kata-katanya. or u know what? kalo memang susah untuk menjadi seorang pendengar, ACT LIKE ONE. pura-pura dah! kalo memang menjadi seorang pendengar yang tulus terlalu susah untuk benar-benar dijalani. Jangan juga berharap balasan yang setimpal ketika kita membicarakan tentang kebaikan kepada sesama manusia. bungkus, serahin ke Tuhan tentang itu. Dia ga pernah kelupaan nyatet siapa-siapa saja yang berhak mendapat balasan kok. just be a simply average nice person will ya? hm. kenapa juga mendadak saya menulis tentang semua ini? karena saya adalah bukti hidup hasil dari menghadapi pendengar yang baik dan sekaligus pendengar yang tidak baik pula. pas lagi diem, ngelamun, baru nyadar betapa kuatnya hal itu. saya memang cuma punya temen beberapa, saya ga suka bergaul dan memang sedikit oon dalam bergaul. saya manusia introvert yang sangat menjunjung tinggi asas-asas kesendirian. sendiri itu damai. beu. anyway, dari beberapa temen itu believe it or not, cuma satu sampe dua orang maksimal yang selalu saya cari untuk mendengarkan cuap-cuap saya. jarak kami jauh. sudah terhitung tahun tidak bertemu. tapi bagaimana bisa mereka yang saya cari ketika saya ingin berbicara? karena mereka adalah pendengar yang begitu baik. mereka ga pernah nge-judge. dan mereka itu ibarat kotak tabungan tempat saya memasukkan koin-koin pertanyaan yang secara random saya kumpulkan. mereka tidak pernah merasa kepenuhan :). There's a lot of difference between listening and hearing. jangan salah membedakan. they always made my day. * i can't thank you enough babay and subhan for all these years*

People, the most basic of all human needs is the need to understand and be understood. The best way to understand people is to listen to them. go find your treasure. :)

No comments:

Post a Comment

gelembung-gelembung sabun!