February 7, 2013

tanpa kita sadari.
hampir setiap hari terjadi pembunuhan yang jelas-jelas kita ketahui.
tapi banyak yang memilih untuk pura-pura tidak melihatnya daripada menjadi masalah terlalu lama.

bagaimana sebuah rasa cemburu menikam hati lalu memutilasi. bagaimana rasa sedih menjerat kerongkongan diam-diam mencuri nafas, lemas. banyak pembunuh berkeliaran dalam setiap orang. dan dua orang yang sedang jatuh cinta itu adalah mereka yang sebenarnya mempercayakan
hatinya untuk seorang pembunuh juga.

dalam setiap sakit hati, selalu ada beberapa benih yang mati. terserah itu nantinya jadi benci atau takkan pernah tumbuh lagi. manisnya kebahagiaan adalah bingkisan hadiah yang ketika kau buka lagi kau buka lagi, kemudian habis lalu pahit berganti.

yang mengalir deras dalam urat nadi terkadang bukan hanya darah segar sendiri. mengakar kuat disitu pula nama orang yang kau cintai.

well, hidup ini adalah tentang menyelesaikan perih yang belum juga datang, atau berkabung yang tak berujung karena kematian rasa seseorang.

ampun Tuhan, saya bersalah karena membunuh anak-anak dari rasa kesedihan, hanya karena saya ingin kuat menyelesaikan kehidupan. kita semua adalah pembunuh. menyimpan belati di balik punggung sendiri.

No comments:

Post a Comment

gelembung-gelembung sabun!