November 25, 2012

Harumnya jasad kesabaranmu.

Akan selalu ada gelak tawa yang nyaring setelah derasnya airmata di wajahmu mengering. Sama halnya seperti ketika Tuhan menjanjikan kebaikan dibalik kesusahan.

Wajahnya terlihat pucat. Kedua matanya sedikit membesar karena lelah memeras tangis kecewa. Dia memejamkannya sebentar, mulai menghitung bintang-bintang yang melesat lari di dalam gelap sunyi. Dia sendiri malam ini. Tatapnya perih. Pendar bola matanya terlalu sedih untuk membelalak mencari.
Dia memang baru saja mengumpulkan jatuhan-jatuhan tangisnya, untuk di kristalkan menjadi sesuatu yang mampu kau simpan lama. Kalau aku sudah tak mampu, biar mereka. Katanya.

Ini cerita tentang gadis yang selalu bercermin ketika matanya mulai membengkak menyimpan sedih. Satu-satunya yang mampu membuatnya tertawa saat itu adalah keyakinan. Keyakinan yang menjemput jiwanya pergi menerbangi seluruh jagad raya kemudian meneriakkan pelangi!  Dia hanya menyakini, bahwa setelah semua sakit ini, bahagia pun akan memutuskan tinggal tanpa berpamit pergi lagi. Apa yang dipercayainya, sudah memberinya sayap untuk bebas lalu melempar jangkar.


Well, Matahari tidak pernah berhenti bersinar.

No comments:

Post a Comment

gelembung-gelembung sabun!