November 24, 2012

For the Give & Get sake.

Orang mengatakan, balas dendam adalah sebotol madu yang pecah di hadapan kita. melukai diri sendiri pada akhirnya. Walaupun memang manisnya madu tidak bisa kau hilangkan, lidahmu tetap saja akan mengecap berkeping kaca yang takkan bisa kau pisahkan. Tragic. But its true.

Saya tidak munafik. Saya pernah balas dendam, kemudian duduk santai dengan secangkir kopi untuk menikmati perlahan kesakitannya. Tapi setelah teguk terakhir saya merasa, lalu apa yang saya banggakan dari ini? Apakah saya bangga untuk tidak menyabarkan diri menunggu biar Tuhan saja yang mengadili? Apakah saya bangga saya mampu menghabisi anak manusia yang menjemput takdirnya sendiri? Hati dan akal saya lelah berkuasa. Bahkan rasa manisnya sudah tidak bisa lagi memberi tawa.

Saya bukan orang baik. Hati saya pun bukan hati yang bersih. Hati saya berurat dan banyak lubang. Tapi mungkin lain kali saya akan memilih menjadi manusia yang bisa sit back and relax untuk menonton pertunjukan Tuhan episode Karma. Biarkan Sang Maha sutradara yang memberi gantinya. Actually, we are all fucked up in our own way. Jadi, saya pun bisa dan pernah menjadi pemeran utamanya. Kita semua juga. Hanya saja, ada beberapa manusia yang lupa, bahwa dia pantas menerima perannya. Kadang, mereka anggap itu hanya nasib buruk semata. Don't u see? Try to remember, if we are doing good things, then we think we deserve good things too. But if we are doing bad things, (even if noone knows about it) and we got a bad things too in return, we sometimes confused and asking God with this common question : "why does this always happen to me God?" Oh Dear Humans :) well, That's why from now, why don't we just forget and forgive everything? It will set you free from every heavy chain on your neck! I promise!  I know it's not easy, but don't u want to sit with me and everyone, sharing popcorn and watching that episode God's doin? Can't wait :)

No comments:

Post a Comment

gelembung-gelembung sabun!