Pada akhirnya, perjalanan kita tidak juga menemukan muara. Biarlah aku memelukmu dalam doa. karena menggantimu dengannya, takkan mampu ku rasa.
katamu aku tak lagi sama, dadaku sesak dipenuhi kecewa..
sampai melepuh hatiku mempertahankan singgasanamu, masih juga kau giring awan kelabu diatasku.
berkali-kali ku akui aku kalah. kuterimakan hidupku tanpamu, aku lelah.
kemudian terang menarikku lagi menawarkan memori. berandai ku miliki.
Ampun Tuhan, sungguh ku mencintainya. tapi apa daya?
No comments:
Post a Comment
gelembung-gelembung sabun!