Aku hanya membawa apa yang aku cintai.
Jangan khawatir, aku tidak punya banyak ruang disini.
Sempit.Karena aku hanya mencintai satu kali.
Mungkin kamu tidak akan mengerti apa yang membuatku pergi melangkahkan kaki. Mungkin kamu akan menyumpah serapah bahwa aku ini perempuan tidak tahu diri. Ini salahku. Aku terlalu salah untuk selalu tetap tinggal dan menemuimu kembali. Aku yang tak pernah mengguyurmu dengan banjir badai kata hati yang sungguh terlalu lama aku makan sendiri. Seharusnya aku biarkan kamu menggigil dibawahnya tanpa henti.
Apalah yang mampu kamu mengerti dariku sayang? Aku hanya butiran pasir yang setiap hari kamu lalui. Oh sungguh terlalu tinggi, ku kira aku akan menjadi lamunan yang menari indah memupuk mimpimu berkali-kali. aku salah lagi-lagi.
Setelah aku pergi, mungkin kamu baru menyadari, tidak ada lagi yang terlalu banyak bicara menyuguhkan kebosanan untukmu setiap hari. Hanya akan ada sepi mengerak kering yang kamu basuh tiada henti. Lalu kamu menua,mengingat semua yang pernah kita miliki. Apakah saat itu semua ini sudah terlambat untuk kita perbaiki? Kamu yang memegang kunci. aku hanya perempuan yang terlalu takut memberi jawaban.
Kelak kalau air matamu mengering dan jalanmu terhenti, kamu tahu dimana menemukanku. Akan ku bangun istana dari butiran pasir yang selalu menemanimu tanpa kamu tau. Bercak darahku akan menjadi petunjukmu. Yah. Aku tak tahu kapan kembali. Mungkin nanti, setelah kamu tidak mengenaliku lagi. Tidak ada pesan,atau harapan apalagi beban yang kutitipkan. Kamu tidak membutuhkanku. Masihkah ingat namaku? Selamat tinggal. kamu.
No comments:
Post a Comment
gelembung-gelembung sabun!