September 21, 2012

jelesi.

ternyata, banyak orang rela mati demi berhenti di gerogoti rasa cemburu.  oh honey, jealousy does kills. membunuh cincang rongga rongga dada seisinya. padahal, manusia sedikit banyak mengerti, belajar, dan sudah menjadi pintar tentang kehidupan. ada sebagian dari mereka yang menjadi penasihat, ada yang menjadi dokter cinta, ada yang menjadi psikolog. blah. mereka ingin menyembuhkan. apa sebenarnya yang mereka pulihkan sementara hati ini hanya mempunyai satu bangku kerajaan? tidak ada lagi bangku-bangku kecil,karpet, atau apapun yang di bentangkan hanya untuk orang asing didepan pintu yang mengetuk. ini bukan ke egoisan, tapi ini adalah kenyataan. coba katakan, siapa lagi yang mampu menambal sulam dinding-dinding rusak didalam selain sang pemilik kerajaan? dan kecemburuan adalah api di dalam perapian kecil yang terus menerus kau siram dengan minyak prasangka yang menjadikannya raksasa. dia mulai berkobar membakar ujung-ujung permadanimu, kau panik, lalu kau siram dengan air penyesalan, menjadi abu. lain waktu, api menjalar menuju kursi kesayanganmu yang kau lapisi janji-janji berlagu, habis. apa lagi yang kau miliki setelah ini selain bersila di tanah menutupi wajah?

cemburu itu juga ular kecil yang bisa berubah menjadi naga raksasa. percuma saja, dia bisa menghabisimu sekejap mata. so, people. stop that jealousy. yang nulis ini justru sedang menjadi pejuang tunggal di medan perang batin dalam diri sendiri untuk memerangi rasa cemburu. bukan karena merasa insecure. im too dangerous to feel that. tapi mungkin lebih karena.. masa kecil yang terenggut paksa oleh keadaan, lalu mendadak kehilangan. ooh u just dont know what i've been through. :) well, itulah. doakan saja saya memenangkan peperangan. tanpa baju baja, tanpa pedang berkilauan.  muchas gracias a todos! nos vemos en otra vida :)

No comments:

Post a Comment

gelembung-gelembung sabun!