April 14, 2012

long lost post


Dua ribu sepuluh. dua puluh sepuluh. dua kosong satu kosong. tahun baru. tanggal satu. bulan pertama. dari nol sembilan ke nol sepuluh. apa yang gue mau? kenapa justru yang terlintas di otak gue adalah apa yang gue mau? emang gue punya mau? apa coba? gue sendiri ga tau apa yang gue mau. apa si? gue bakal usia dua puluh empat bulan tujuh. dan gue ga tau apa yang gue mau? emangnya gue punya resolusi seperti yang orang lain punya? kenapa si? gue kenapa? padahal, gue punya banyak mimpi. waktu kecil gue juga punya cita-cita. dulu. gue juga sering berharap diantara obrolan gue. padahal gue benci berharap. berpuluh tahun gue hidup tanpa gue punya harapan. langit gue masih kosong. walaupun ga bersih, dan penuh polusi. tapi gue ga pernah gantungin harapan apapun disana.

emang gue punya? gue selalu tersenyum sinis dengan apapun yang gue diam-diam inginkan. atau gue ketawain diri gue sendiri ketika tanpa sadar, tiba-tiba gue berusaha nangkep mimpi yang lari kesana kemari didalam otak gue. lo apaan sih! lo tuh ngapain. dan ujungnya gue ketawa ngakak, gue nangis. tolol.

di saat semua orang berlomba punya harapan yang terbaik dan doa-doa yang hebat untuk tahun baru mereka, gue justru mumbling sendirian disini. dosa gue. tai, ga bersyukur banget jadi orang. eh, gue normal. cuma mungkin mental gue aja yang retak. retaknya ga sakit si, karena kalo sakit, berarti gue sakit mental. oh no, gue normal. sumpah. cuma,, apa ya yang bikin gue jadi ga penting kaya gini? apa mungkin karena gue hidup dengan ga punya resolusi ke depannya? bisa bahaya ga si? bahaya ya? kasian cowok gue. gue ga becus kaya gini.

sumpah mati gue punya mimpi yang baik. banyaaak. tapi apa ya. kadang gue punya mimpi typical seperti yang kebanyakan orang punya. kadang gue punya mimpi yang .. ga tau. mimpi gue yang baik-baik, selalu tentang hidup orang orang yang gue cintai. soal gue, ah udalah gampang. anak gue nantinya juga mau ga mau punya ibu kaya gue gini. i'll give you the best of me. you wont see me at my worst. dan untuk ayah dari anak-anak gue nanti, (eh kok kata jamak?) maafin gue ya, gue ga punya resolusi hidup yang bisa gue banggain. paling ga, gue punya lo yang selalu bisa bikin gue bangga. nah gue juga ga tau kapan gue bisa bikin lo bangga sama gue. haha, gue pun ketawa pedih. tenang aja, gue banyak belajar dari lo. wahai laki-laki hebat yang akan sangat gue cintai.

well, gue sering banget berusaha sok-sokan nulis resolusi atau apa yang gue impikan tiap tahun baru. jadinya? gue jadi ngaco-panjang-lebar-ga-jelas-ngomel-aneh kaya sekarang gini nih. mana resolusi gue? ah bodo. yang penting Allah tau, gue orang yang selalu berusaha jadi lebih baik. walaupun dengan itu, banyak yang harus gue buang dan harus gue perangi di dalam diri gue. ga masalah, yang penting, gue bisa dibisikin sama bayangan gue sendiri, "you're doing great put!" itu aja dulu deh. tapi gue harus mulai darimana ya? mmm, kalo mau inget-inget lagi gue yang dulu, amit-amit juga. bahkan dengan keadaan gue yang sekarang pun gue bersyukur. karena gue udah banyak berubah. paling ga, gue bisa tersenyum untuk perjuangan gue sendiri. ah, kalo gue bisa nemuin diri gue sendiri umur empat atau lima tahun, bakal gue culik. atau gue ngelamar jadi suster di rumah orangtua gue jaman itu. taon taon sembilan puluh. suster seumur hidup.

tuh kan apa si gue. ga jelas.

auah pusing.

happy two thousand and ten everyone.

there's only left five days counting down for two thousand and nine.

lets do something good. now. 1,2,3.. GO!!

=)


ps. ngepost catatan-catatan lama selalu menyenangkan.

No comments:

Post a Comment

gelembung-gelembung sabun!