March 27, 2012

susahnya jadi introvert

Mungkin ga ada yang tau gimana proses menulis saya sehari-hari. ada satu kebiasaan yang ga bisa hilang sama sekali ketika saya menulis. saya harus menuliskan semuanya dulu di notepad di computer. (kalo saya ga bawa laptop,saya tetep nulis di notepad hp). kenapa ga langsung aja nulis di blognya? well, ada alasan yang memungkinkan untuk diketawain banyak orang trus dibilang "dasar orang aneh!" atau "come on put.. it cant be that hard?" but, yes it is.

bagi saya, menulis langsung di blog itu sama seperti saya dipaksa memegang microphone dan naik ke panggung kecil untuk menceritakan semua yang bisa saya ceritakan. menelanjangi diri diam-diam ceritanya. trus dari kejauhan bisa lihat wajah-wajah yang menunggu, wajah-wajah yang mencari. big NO! padahal, in real life, bahkan untuk pegang microphone di ruang karaoke aja udah keringetan dan licin banget. tapi ketika saya menuliskannya di lembar notepad, i feel home. dan maaf, saya tidak punya alasan untuk itu. i just feel it. dan lagi, saya tidak pernah memencet backspace di notepad. :) saya baru bisa menambah atau menguranginya, setelah tulisan itu selesai, dan saya copy ke new post di blog. weird,but its true. menulis itu sesuatu yang sangat memabukkan. dan saya adalah seorang pemabuk berat :)

ok, sekarang boleh senyum-senyum kecil dan geleng-geleng kepala karena bingung. what the hell is this.... so weird. jadi apa intinya membahas soal perjalanan tulisan saya menuju etalase bening (blog) itu? namanya juga orang mabuk. semua sah-sah aja dibuatnya. :) yang jadi masalah adalah, saya tidak bisa menutup-nutupi kenyataan. bagi saya, itu seperti mengantongi segenggam paku. menyiksa. walaupun saya seaneh itu, saya tetap punya banyak rahasia seperti yang orang lain punya. everyone has a secret. tinggal itu rahasia yang membunuh kita perlahan dari dalam, atau rahasia yang menjadi pelipur lara disetiap kesedihan kita yang kelam.

bahkan, terkadang saya pun bersikap munafik. ketika di hadapkan dengan secangkir kopi sore yang lebih dari satu, dan pembicaraan yang menyelam begitu dalam sampai palung kehidupan, saya lebih banyak memilih diam, tersenyum kecil, atau sibuk menggonta-ganti berbagai wajah topeng yang saya bawa. saya takut, seandainya ada selain Tuhan yang tahu bahwa saya pernah mengalami apa yang tengah mereka bicarakan. well, siapa di dunia ini yang ga pernah munafik? mungkin, bahasanya saja yang diperhalus sebagai self defence ya.. :)

ada beberapa dari mimpi saya yang membengkak dan pada akhirnya membusuk karena saya abaikan. oh iya, saya ini juga orang yang sangat keras kepala, pesimis, dan mudah putus asa. :) mungkin karena itu pula lah mimpi-mimpi saya berakhir sia-sia. tapi, ada seorang teman lama yang tiba-tiba bilang "put! ga ada yang sia-sia di dunia ini" bingung juga ya. jadi mimpi-mimpi saya yang sudah usang itu namanya apa?

ga ngerti kan saya ngomong panjang-lebar-kesana-kesini-keatas-kebawah? sama. :)


Ps : ditulis ketika sedang teringat kembali dengan mimpi-mimpi
yang sudah lama pergi karena sakit hati katanya saya sudah tidak perduli.
only God knows,siapa tau lain kali saya bisa menjemput dia kembali. dan ini akan tercapai diwaktu yang sudah dituliskan nanti.
dan itu bukan sekarang. Tuhan, saya bersabar dan mengerti.

3 comments:

  1. Dear Mbak Putri,
    Saya sering menikmati tulisan anda, tanpa bisa berkomentar karena tulisan Mbak selalu membuat saya terkagum-kagum. termasuk yang postingan terakhir ini. Nice share..
    Salam hangat. :)

    ReplyDelete
  2. Dear Budiman arif,
    Terimakasih sekali ya. very nice to know tulisan saya ternyata bisa di nikmati oleh orang lain seperti kamu. berarti sekali buat saya. Thank you so much :)

    ReplyDelete
  3. Saya suka hal-hal yang berbau introvert. Menyelami jiwa atau sikap seseorang itu menyenangkan. Banyak ide mengalir dari situ. Aku pernah beranggapan kalo diriku ini juga seorang introvert. Hm..

    Nice share mbak. :D

    ReplyDelete

gelembung-gelembung sabun!