July 15, 2011

Ini tentang seseorang yang punya kepala yang sangat berisik. Saat dia berjalan, selalu ada sesuatu yang melintas di kepalanya.

Kadang itu suatu warna-warna yang melintas tanpa tentu arah. Kadang itu deretan kata-kata yang ia pernah baca dulu. Kadang itu rencana tentang besok atau lusa, atau tiga tahun sebelumnya. Kadang itu mimpi-mimpi yang ia ingat pernah ia lihat. Kadang itu potongan gambar-gambar dari film. Kadang itu beberapa kata biasa yang sedang menarik perhatiannya.
Kepalanya selalu berisik. Tidak perduli dengan siapa ia berada, seseru apa pembicaraan dengan temannya, atau apa yang ia ketik sekarang, kepalanya tetap selalu berisik. Selalu ada sesuatu yang melintas disana. Selalu macet, penuh, riuh tanpa terkendali.
Dia mencoba mengabaikan itu. Kadang bisa diabaikan. kadang tidak.



Tapi ada satu hari, satu tempat dan satu orang yang membuatnya bingung. Itu adalah pertama kalinya ia bertemu dengan orang ini. Dan itu juga pertama kalinya ia merasakan bahwa kepalanya berhenti menjadi kacau. Semua ide, semua rencana, semua pengalaman, semua gambar dan bentuk dan kata dan warna dan semua sensasi yang pernah ia rasakan, semuanya berhenti bergerak. dan semuanya bersama-sama dengan dirinya sendiri, untuk pertama kalinya, menikmati momen itu.

Momen dimana ia berada di tempat itu, di hari itu, bersama orang itu.
Ini pertama kalinya, keseluruhan dari dirinya berhenti berpencar kacau. Semua sepakat bahwa orang ini, waktu ini, dan tempat ini, adalah daya tarik luar biasa. Sejak saat itu, semua hal dari dirinya bekerja sama untuk mendapatkan perasaan itu lagi. Semua warna, gambar, bentuk, ide, kata-kata, rencana dan apapun yang ada di kepalanya itu, bergerak bersama-sama untuk membuat orang itu bersama dengan dirinya lagi. Mungkin di tempat berbeda. Mungkin di waktu yang berbeda. Tapi asal dengan dirinya lagi.



Sekarang semuanya sibuk sendiri-sendiri lagi. Baik warna, gambar, bentuk, rencana, kata-kata, kalimat, apapun itu, semuanya sibuk lagi dalam aktivitas masing-masing. Tapi bedanya, sekarang semuanya itu bergerak ke satu tujuan bersama.

Mereka sekarang sepakat, untuk mengusahakan agar sekali lagi mengalami perasaan itu terjadi. Mungkin di tempat yang lain. Mungkin di waktu yang lain. Tapi asal dengan dirinya lagi.


terimakasih reney :)

No comments:

Post a Comment

gelembung-gelembung sabun!