June 27, 2010

have enough?

keberanian itu seperti tetap tersenyum saat botol dan sendal jepit melayang dari 200 meter di depan, oleh mereka yang 5 meter di bawah.

keberanian itu seperti naek kereta dari Sragen ke Jatinegara bermodal informasi dari Facebook mereka akan manggung di walikota Jakarta Timur, tapi malah nyasar ke Blok M dan musti putar arah balik lagi ke Pondok Kopi, tanpa tau nanti malam tidur di mana sebelum balik ke Sragen.

keberanian itu seperti menggebrak pintu kereta rel listrik yang sudah tertutup dan perlahan berjalan karena gemeteran melihat kakaknya nyaris terjepit pintu otomatis.

keberanian itu seperti pergi jam 3 pagi ke kantor polisi dan terpaksa mengajukan dirinya menjadi tersangka padahal sebenarnya ada Gayus dan Anggodo yang lebih penting untuk diikat di meja hijau dan dibuang ke bilik besi.

keberanian itu seperti berangkat ke solo dari jakarta, untuk menemui seseorang yang sama sekali belum pernah di temui, hanya untuk memastikan bahwa dia benar-benar nyata, tanpa tahu dia sudah ditipu mentah-mentah atau tidak.

keberanian itu seperti “Mbak, minta tanda tangannya, dong?” dan atau “Mas, boleh foto sebentar?” dan bukannya “Eh, itu si anu, gue ngefans banget” tapi gak berbuat apa-apa karena gak mau dibilang kampungan.

keberanian itu seperti bilang iya jika memang iya dan tidak jika memang tidak.

apa kamu berani untuk berani?



-i admire this person. :)

No comments:

Post a Comment

gelembung-gelembung sabun!