August 26, 2009

untuk dia yang selalu mencintai saya dalam ketiadaan.

dia tidak henti hentinya menatap saya dengan tatapan sayu.
seakan tahu dia akan kehilangan separuh mimpinya saat itu juga.
yang saya tahu, saya bukan mimpinya. karena saya bukan miliknya.
saya milik orang lain. ya, dia datang dan menginginkan saya tiba-tiba.
dia ingin memberikan segala yang saya mintakan. dia berjanji untuk bahkan membungkuskan bulan. tapi saya sudah ada yang punya. dan saya tidak menyesal.
kalau saja saya bisa berfikir dengan cara hewan, maka saya akan memilih dia. yang lebih menghujani saya dengan semua yang saya mau. dia mengelu-elu kan cinta, dia selalu berkata
saya adalah wanita yang begitu dia sayangi dan saya mendengarkan seruan itu setiap hari.
bisa saja saya memilih dia, tanpa memperdulikan siapa yang saya kecewakan dan siapa yang saya hancurkan nanti. hatinya. tapi saya bisa berbicara, berarti saya ini manusia. dan saya tidak tega.

oh, bukan.
saya bukan tidak tega pada orang yang telah lebih dulu memiliki saya.
tetapi saya mencintainya.
saya mencintai dengan segala kekurangan dan kelebihan yang ada pada dirinya.
saya tidak perduli saya harus bermain di dalam gelap tanpa tahu benda tajam apa yang
akan melukai saya segera. saya tidak perduli apakah saya harus menahan rasa dan memejamkan mata yang penting saya ingin orang yang saya cintai bahagia. dengan saya.

ya, saya memang memikirkan dia.
dia yang baru saja datang dan mengatakan bahwa dia mencintai saya.
saya tertawa kecil, saya tidak mungkin bisa menggantikan tempat orang yang lebih dulu mencintai saya dengan dia. karena saya tidak bisa mencintai dia seperti saya mencintai orang yang lebih dulu hadir dalam hidup saya.

tapi dia tidak pernah tahu hal itu.
saya tidak bisa melukai hati dia. karena ini hanya persoalan jalan hidup dan tentang waktu.
maafkan saya ya? seperti apapun yang bisa dia tawarkan, saya hanya bisa dimiliki oleh satu orang saja. dan itu bukan dia.

No comments:

Post a Comment

gelembung-gelembung sabun!