Terlalu banyak perjalanan ku lalui, ku habiskan pula tangisku di sini. Masih saja kau terangi jalanku tanpa kata. Tanpa aba-aba. Hanya bisik saja, ikuti aku. Letakkan serpihan hatimu disitu, lupakan sakit, berbahagialah sedikit.
Hati, apa yang kau inginkan dariku?
Ini bukan kebahagiaan yang kau ceritakan. Ini bukan milikku untuk ku genggam. Bagaimana jika aku tak mampu melepasnya kembali? Apakah kau mampu melewati perihnya lagi?
Hati, apalagi yang harus aku lakukan? Jika rasa ini yang kau beri, bagaimana cara bercerita bahwa aku baik-baik saja? Aku tidak pernah baik-baik saja bila ini yang kau maksud dengan cinta.
Kau tahu betapa inginku memelukmu lagi dan lagi? Betapa aku ingin menghabiskan matahari denganmu dan bercerita tentang kau dan aku yang merenda pilu ini. Suatu hari nanti, akan ku tuliskan tentang rasamu untukku yang tak dapat ku sentuh. Tentang perjalanan kita yang tak sebentar, dengan patahan hati yang tersebar. Menceritakan rindu membiru yang tak pernah sampai pada bisik nada kalbu mu..
Hati, inikah yang kau janjikan? Tentang rasa yang tidak akan pernah sampai, yang hanya mampu ku rangkai dengan aksara dan entah bahagia atau lara.
Barangkali aku yang salah dengan berpikir bahwa luka-luka yang kita punya bisa saling menyembuhkan satu sama lain. We are just too broken and our pains are beyond repair. 💔
No comments:
Post a Comment
gelembung-gelembung sabun!