June 27, 2012

Une fois

Have u ever feel.. Doing something you think its not right but u keep doing it anyway? I have. Dan rasanya seperti menenggak racun dan melakukannya tanpa terpaksa. Karena rasa bersalah mengepung tanpa ampun begitu saja. And why i keep doing this? Hm, mungkin karena permainan hati yang rakus ini.  Aku tetap tidak percaya sekuat inikah pemberontakan hati yang di landa kebimbangan? Ternyata dia bekerja sebaik badai kekecewaan. Semoga semuanya tetap baik baik saja dan tetap di tempatnya..

----------------------•-----------------------------•-----------------------------------

I saw this on ur note book that night. Sudah menjadi darah dalam dagingku untuk selalu membaca setiap catatan yang kau tuliskan. Aku selalu ingin mendengarmu dengan segala cara. Walaupun terkadang kau yang tidak menginginkan batinku ikut merasanya. Kadang aku tertawa kadang aku termenung membacanya. Tanpa terasa waktu berlalu sekian tahun yang kita lakukan hanya terdiam sambil menunggu teh panas di cangkir ini mendingin. Kita saling mencintai dengan kesunyian. Hal yang tidak akan di mengerti oleh siapa saja. Namun sesederhana ini, kita tetap menjadi apa yang kita impikan. Kita tidak pernah menjulang tinggi berkata-kata, kita ini terlalu biasa saja. 

Kali ini, apa yang ku baca darimu, Ternyata tak lebih dari setumpuk amarah amarah kecil yang kau pendam menahun. Sedangkan aku hanya menafsirkanmu sebatas buku kecil yang kubaca untuk inginku mengertimu sedikit saja. Mungkin ini salahku, atau memang ini salahku. Mengikat jiwamu hanya dengan kesunyian dan kebosanan saja yang ku anggap kau menikmatinya. Seharusnya aku bertanya, tanpa tulisan tanpa rencana, tanpa apa-apa. Apa yang mampu membuatmu bahagia selain menapaki sunyi yang selalu ku buat sepanjang jalan ini? Bodohnya aku, seharusnya mengertimu tidak sekedar membaca curahan hatimu, tapi bertanya padamu, menatap sorot matamu, menggenggam jari jemarimu. Mengertimu sungguh menyesatkanku dalam labirin teka-tekimu. 

Apakah ini yang membuatmu tak ingin menuliskan apa-apa lagi selain pengakuanmu atas cinta berkarat yang kita miliki? Seandainya saja kau bersedia memutar ingatanmu kembali pada catatan-catatan kecil yang ku simpan diam-diam di laci biru yang kau kira itu hanya kertas-kertas yang sudah lalu. Maafkan aku sayang, begitu terlambat menjabarkan tangismu. Kalau kau boleh beri kesempatan pada kicauan pagi, tidak akan ada lagi kesunyian yang menggerogoti hatimu sampai akhir nanti. Itu saja kalau aku masih beruntung bisa bersamamu untuk kesekian kali.. 

----------------------•----------------------------------------•------------------------

Kali ini aku selesai membaca sosok yang selalu aku cintai hanya dalam sekejap saja. Membuatmu menuliskan apa yang kau rasa, memakan ribuan waktu dan air mataku. Kau tak pernah mengerti bukan, bahagia yang ku rajut dalam hati ketika sebentar saja kau menggenggam tanganku, melihat jauh ke dalam mataku.  Ya, aku masih seperti bocah-bocah kecil yang baru mulai mengenal kata cinta. Namun bagiku, hanya itu saja yang dapat ku dengar di antara sunyinya jalan yang selama ini ku lalui bersamamu. 

Sesungguhnya aku tidak pernah tau seperti apa kau mencintaiku dengan caramu. Kadang aku kehilanganmu di tengah perjalanan. Kau bilang, kau tidak pernah beranjak kemana-mana. Aku lupa, dalam kesunyian ini tidak akan mampu ku bedakan keberadaanmu atau kepergianmu. Aku begitu lama memendam rasa cemburu pada kekosongan yang begitu kau cinta. Karena bersamanya, kau tidak pernah tau aku selalu disisimu. Kali ini, sku memutuskan berbalik arah tanpamu. Perjalananku sudah memakan waktu sepertiga umurku dan mau baru saja menyadari aku tidak ada lagi disitu. Aku mencari suara kebisingan yang menjengkelkan, aku mencari suara hujan yang berdenting. Aku bukan berhenti mencintaimu . Aku hanya pergi ingin kau cari dan kau jemput pada titik yang dulu pertama kita temui. Aku disini, kau tidak perlu mencari. Tapi satu yang aku ingini, bisakah suara rintik hujan dan debur ombak mencoba kita sekali lagi?




Bedugul, Juni 2015.

No comments:

Post a Comment

gelembung-gelembung sabun!