May 2, 2011

Sajak gubahan AR Baswedan yang merupakan sumbangsih Badan Koordinasi Kebudayaan Islam Yogyakarta kepada hadirin yang umumnya terdiri atas para pemuda Maluku dalam pertemuan yang diadakan di Yogyakarta pada tanggal 16 Mei 1962 untuk memperingati Pahlawan Maluku Pattimura berjudul “Kepada Pahlawan Pattymura”.

PROLOG :

Seakan membajang dimata pulau-pulau Maluku mengambang Bertepuk air sekitarnya melandai membuih petjah ditepi Putih-putih, indah permai bagaikan indung mutia Dikala jaga engkau dimata, kembang tidur dalam mimpi Puteramu jauh terhempas, sakit rindu dirantau orang
Serasa diperas hati mereka selalu mengenang dan mengenang Mengenang Maluku mengenang dikau, wahai Pahlawan Pattymura Sebak ‘ir mataku karena terharu, Pahlawan Maluku Pahlawan Indonesia.

Dimanakah kau sekarang? Dilangitkah atau dibumi Atau dijantung cakrawala Menjelang Isa sedang menanti Putera-puteramu nan berjuang Sebagai dikau, wahai Patty Gugur bersama para Syuhada Bagi Tuhan bak Tumpah Darah Atau kalah atau menang Namun Syuhada tidaklah mati...........................

Dimakah kau sekarang? Dilangitkah atau di bumi Kau dihati kami, Patty Kau bukan insan biasa Milyunan lahir, milyunan hilang Hilang cuma karena mati

Dimanakah kau sekarang Dilangitkah atau dibumi
Ah, takkan beta bertanya lagi Beta tahu dimana kau,
Patty Disinggasana Bunda Maria Namamu tetap gilang-gemilang Engkau tak pernah mati
Makammu hanya tulang belulang Bukan disana tempat mencari Pahlawan kita : Pattymura

Carilah dia disetiap putera
Putera Maluku dan berjuang Tetap merdeka atau mati
Alangkah terharu beta mengenang Mengenang dikau memperingati Riwayat hidupmu, Pattymura Pahlawan bangsa Indonesia
Akhir hayatmu di atas tiang Permulaan hidup kami

Diruang mata kau terbayang Gagah perkasa bersandang klewang Seakan mau berperang lagi? Menuntut balas pada Belanda ! Jangan, jangan, Pattymura Tugasmu selesai, tinggalah tenang Putera-puteramu jadi pengganti

Berkatilah mereka pejuang Yang sedang himpun disini Wahai Pahlawan Pattymura Tidak pernah kau hilang Bila kau mati, kata orang Beta kan jawab dengan lantang : Satu mati, patah tumbuh, seribu pengganti!



Sala, 14 Mei 1962
AR BASWEDAN

No comments:

Post a Comment

gelembung-gelembung sabun!