August 22, 2010

LELAKI BERSIRIP

Hutan itu miliknya. Seorang lelaki bersirip. Tak ada seorang pun yang hafal urat-urat hutan lebih dari si lelaki bersirip. Ia menjamahi hutan seperti kucing menjilati badannya. Sulit menemukan kata yang tepat untuk menggambarkan keadaan hutan itu. Hutan itu manis, pahit, dan asam sekaligus. Hanya si lelaki bersirip yang tahu bagaimana harus menghadapi ketiga rasa tersebut dalam waktu bersamaan. Sedangkan yang lainnya… hanya bisa siap-siap terkejut. Lelaki bersirip selalu tampak bahagia. Siapa yang tahu di dalam hatinya ia selalu mendamba untuk menjadi lelaki biasa, yang berkaki. Siapa juga yang tahu bahwa sebenarnya lelaki bersirip merupakan lima dalam satu, atau bahkan lebih? Lelaki bersirip yang selalu tampak bahagia hidup dalam hutannya sendiri itu pun menjadi terlalu misterius. Semisterius hilangnya orang-orang yang memasuki hutannya. Sehingga hutan si lelaki bersirip dikenal sebagai hutan tanpa arah pulang. Siapa pun yang memasuki hutan itu hanya memiliki kemungkinan sekecil semut untuk kembali pulang. Nyatanya hingga kini tak ada seorang pun yang mampu kembali keluar setelah memasuki hutan si lelaki bersirip. Tak ada yang berhasil, tak ada yang mampu. Kecuali dia yang tahu cara mengeluarkan si lelaki bersirip dari hutan kesayangannya dan mengembalikannya ke laut. Sampai kini si lelaki bersirip masih berkuasa dan bermain-main dalam hutannya. Sementara yang lain hanya menunggunya keluar hutan sesekali saja.


anon-

No comments:

Post a Comment

gelembung-gelembung sabun!