July 23, 2010

satu kali ini saja.

saya benci tantangan!!
memang itu satu pengakuan yang saya ucapkan kemarin dan itu sangat membuat saya terlihat seperti pengecut yang berlindung di balik bayang-bayang saya sendiri.

apa ya, bukan karena saya takut. tapi, ... saya tidak pernah suka dengan hal yang membuat saya harus melawan. mungkin itu alasan saya. tapi itu memang benar adanya.
melawan, hanya akan menjadi penting untuk saya, ketika itu terpaksa. dan saya akan menjadi orang yang melebihi berani, untuk sesuatu yang harus saya perjuangkan. jika tidak? gila, saya memilih untuk memberikan saja apa yang semua orang perebutkan itu. let it be..
kadang saya menggaruk telinga saya yang tidak gatal sebenarnya, hanya karena tidak kuat mendengar perlawanan seseorang atau bagaimana dia berusaha menaklukkan tantangan dalam hidupnya.

fyeewwhh, bukan saya membencinya. tidak. setengah dari diri saya memilih untuk sebaiknya tidak mendengar, dan setengah dari diri saya memaksa untuk mengagumi apa yang diperbuatnya. benar. mereka, kalian, kamu orang-orang yang begitu memperjuangkan diri menghadapi tantangan dalam hidupnya, adalah orang yang hebat dan luar biasa. saya sangat mengakuinya. tapi tolong, jangan tarik saya kedalam pusarannya. biarkan saja saya menjadi orang yang selalu memberikan tepuk tangan yang paling keras untuk keberhasilan kalian. karena saya tidak suka menjadi peran utamanya. memang.

jujur, ada bagian dari diri saya yang sedikit saja, sedikit sekali menyesali semua ini. menyesal, bagaimana bisa saya terlahir sebagai seseorang yang sangat membenci tantangan? lalu apa yang akan saya perjuangkan untuk keluarga saya nanti? untuk anak-anak saya? untuk semua yang menjadi hak saya? apakah saya ini orang yang lemah? padahal, hidup itu sendiri adalah tantangan yang tidak pernah ada habisnya. sedangkan saya, memilih untuk mengalah. kadang saya menertawakan diri saya sendiri keras-keras. memalukan! saya bilang. tapi kemudian, saya merasa seperti Allah berbicara pada saya dengan cara yang berbeda. dan seketika, Allah menentramkan jiwa saya dengan berkata : "Putri, semua orang mempunyai sisi lemah dengan sendirinya. mereka bukan Tuhan sepertiKu yang begitu kuatnya dan penuh kekuasaan untuk selalu berjuang tanpa rasa lelah dan putus asa. dan kamu, terlahir dengan kebebasan untuk menjadi siapa saja, berbicara dengan lantang dan yang terpenting adalah, kamu, dan semua manusia bebas untuk memilih. ya, memilih. tidak akan ada yang melarang kamu memilih menjadi orang yang selalu mencari tantangan, orang yang selalu menantang semua kesempatan, orang yang membusungkan dada dan tidak membiarkan bahkan seorangpun mendahului. kamu menyebutnya sebagai tantangan hidup yang harus dilalui. boleh!! itu pilihan kamu, dan itulah hidupmu. atau kamu memilih menjadi orang yang memberi jalan pada siapa saja yang berusaha mendahului kamu, kamu tidak mengejar apapun yang mereka kejar, kamu tidak berebut. kamu sama sekali tidak menyukai itu, karena kamu percaya dengan janjiKu, bahwa Aku sudah membagi dengan adil semua yang tiap manusia berhak mendapatkan dan ini hanya tentang waktu saja. itulah hidupmu. itu pilihan kamu. tidak ada yang salah untuk semua pilihan hidup yang manusia ambil. mereka menjalani keyakinannya, mereka pula yang mengerti kebaikannya."

hhhmm,,... mungkin. ya, Allah selalu benar dengan semua bisikanNya. saya percaya itu. tapi entah sampai kapan pertanyaan ini akan selalu menjadi pertanyaan yang tidak juga terjawab. sebenarnya apa penyebab semua ini? apa yang saya cari? padahal panggilan hati saya, keinginan saya yang paling dalam, hanya mengarah pada keinginan untuk melindungi apa yang saya miliki, mencintai apa yang saya kasihi, dan menjadi perempuan hebat. itu saja. atau mungkin, satu hari nanti, entah kapan, ketika saya melihat jauh ke dalam dua bola mata anak saya, saat itulah saya akan mencari tantangan. mencarinya sampai saya berhasil menaklukkan. yah, satu hari nanti. saya mungkin tidak akan membencinya lagi.

No comments:

Post a Comment

gelembung-gelembung sabun!